DALAM PROVISI.

1. Mengabulkan Gugatan Provisi PENGGUGAT untuk seluruhnya.

1. Menghukum TERGUGAT untuk membayar lebih dahulu kepada PENGGUGAT, kekurangan pembayaran upah PENGGUGAT sejak bulan Juli 2021 sampai dengan bulan April 2023.  Dengan Perincian perbulan nya, sebagai berikut :

     - Juli 2021.                                                                               = Rp.   3.151.000,-

     - Agustus 2021.                                                                        = Rp.   7.937.500,-

     - September 2021.                                                                   = Rp.   5.500.000,-

     - Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022 (6 bulan).

       Rp. 4.255.000,-/bulan X 6 Bulan.                                          = Rp.  25.530.000,-

     - April 2022.                                                                             = Rp.    7.705.000,-

     - Mei 2022 sampai dengan Juni 2022 (2 Bulan).

       Rp. 10.755.000/bulan X 2 Bulan.                                          = Rp.  21.510.000,-

     - Juli 2022 upah tidak dibayar semuanya.                              = Rp.  15.755.000.-

     - Agustus 2022 sampai dengan September 2022 (2 Bulan).

       Rp. 10.755.000,-/bulan X 2 Bulan.                                        = Rp.  21.510.000,-

     - Oktober 2022 upah tidak dibayar semuanya.                       = Rp.  15.755.000,-

     - Nopember 2022 sampai dengan April 2023 (6 Bulan).

       Rp. 10.755.000,- X 6 Bulan.                                                  = Rp.  64.530.000,- 

                                                                                    T o t a l           = Rp. 188.883.500,-

(Seratus Delapan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah).

DALAM POKOK PERKARA.

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

1. Menyatakan hubungan kerja antara PENGGUGAT dan TERGUGAT berakhir karena PENGGUGAT memasuki pensiun terhitung sejak surat gugatan ini didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

1. Menghukum TERGUGAT untuk membayar hak-hak PENGGUGAT:

Hak memasuki masa pensiun yaitu:

1. Uang Pesangon (26 Tahun Masa Kerja) :

1,75 X 9  Bulan X Rp 15.755.000,- upah per bulan                      = Rp 248.141.250,-

1. Uang Penghargaan (26 Tahun Masa Kerja).:

1 X10 X Rp 15.755.000,- upah per bulan.                                    = Rp 157.550.000,-

1. Uang Pengganti Cuti Tahunan yang belum diambil

selama 2 (dua) tahun, dari tahun 2020 dan 2021 ;

4% X Rp 15.755.000,-/upah perbulan X 24 hari                          = Rp   15.124.800,-

1. Tunjangan Hari Raya (“THR”) yang belum dibayarkan

dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 ( 4 Tahun)              

4 X Rp. 15.755.000,- upah per bulan.                                          = Rp  63.020.000,-;

1. Kekurangan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan,

Jaminan Hari Tua dan uang pensiun (iuran dibayar tidak

sesuai dengan upah yang sebenarnya                                    =Rp    37.686.703,61,-

TOTAL                   = Rp 521.522.753,61,-

(Lima Ratus Dua Puluh Satu Juta Lima Ratus Dua  Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus  Lima Puluh Tiga Koma Enam Puluh Satu Rupiah).

1. Menghukum TERGUGAT untuk membayar upah selama proses penyelesaian permasalahan kepada PENGGUGAT selama 16 (enam belas) bulan terhitung sejak bulan Mei 2023 sampai dengan bulan Agustus 2024; 16 X Rp. 15.755.000,- upah per bulan  = Rp 252.080.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Delapan Puluh Ribu Rupiah).

1. Menetapkan putusan dapat dilaksanakan secara serta merta, meskipun ada upaya hukum kasasi maupun perlawanan atas putusan dalam perkara ini (uitvoerbaar bij voorraad);

1. Menghukum TERGUGAT membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Apabila Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya (ex aquo et bono).